Rabu, 28 September 2016

TOKOH NASIONAL PRESIDEN RI KE 2 BAPAK H MUHAMAD SOEHARTO

H. Muhammad Soeharto
Lahir:
Kemusuk, Argomulyo, Godean, 1 Juni 1921
Agama:
Islam
Jabatan Terakhir:
Presiden Republik Indonesia (1966-1998)
Pangkat:
Jenderal Besar (Bintang Lima)
Isteri:
Ibu Tien Soeharto ( Siti Hartinah)
Anak:
Siti Hardiyanti Hastuti (Mbak Tutut)
Sigit Harjojudanto
Bambang Trihatmodjo
Siti Hediati
Hutomo Mandala Putra (Tommy)
Siti Hutami Endang Adiningsih
Ayah:
Kertosudiro
Ibu:
Sukirah
Alamat:
Jalan Cendana No.8, Menteng
Jakarta Pusat


Haji Muhammad Soeharto, dipanggil akrab Pak Harto, adalah sosok nama besar yang memimpin Republik Indonesia, selama 32 tahun. Suatu kemampuan kepemimpinan luar biasa yang harus diakui oleh teman dan lawan politiknya (senang atau tidak). Ia menggerakkan pembangunan dengan strategi Trilogi Pembangunan (stabilitas, pertumbuhan dan pemerataan). Bahkan sempat mendapat penghargaan dari FAO atas keberhasilan menggapai swasembada pangan (1985). Maka, saat itu pantas saja ia pun dianugerahi penghargaan sebagai Bapak Pembangunan Nasional.
Namun, akhirnya ia harus meletakkan jabatan secara tragis, bukan semata-mata karena desakan demonstrasi mahasiswa (1998), melainkan lebih akibat pengkhianatan para pembantu dekatnya yang sebelumnya ABS dan ambisius tanpa fatsoen politik.
Saat ia baru meletakkan jabatan, ada rumor yang berkembang. Seandainya Pak Harto mendengar hati nurani isteri yang dicintainya, Ibu Tien Soeharto, yang konon, sudah menyarankannya berhenti sepuluh tahun sebelumnya, pasti kepemimpinnya tidak berakhir dengan berbagai hujatan yang memojokkannya seolah-olah ia tak pernah berbuat baik untuk bangsa dan negaranya.
Ia memang seperti kehilangan ‘inspirasi’ dan ‘teman sehati’ setelah Ibu Tien Soeharto meninggal dunia(Minggu 28 April 1996). Pak Harto bukan pria satu-satunya yang merasakan hal seperti ini. Banyak pria (pemimpin) yang justru ‘kuat’ didukung keberadaan isterinya. Salah satu contoh, Bill Clinton mungkin sudah akan jatuh sebelum waktunya jika tak ditopang isterinya Hillary Clinton.
Pak Harto tidak segera mencari pengganti isterinya. Kesepiannya seperti teratasi atas dorongan pengabdian kepada bangsa dan negaranya. Ia menghabiskan waktunya dalam mengemban tugas beratnya sebagai presiden. Apalagi beberapa pembantunya memberinya laporan dan harapan yang mendorongnya untuk tetap bertahan sebagai presiden. Bahkan, bersama pembantunya (menterinya) BJ Habibie, ia bisa berjam-jam berbicara. Tak jarang para staf harus menyediakan mie instan jika menunggui pertemuan mereka itu.
Rakyat bangsa ini tentu masih ingat. Seusai Pemilu 1997 dan sebelum Sidang Umum MPR, Maret 1998, para pembantunya, di antaranya Harmoko, selaku Ketua Umum DPP Golkar, menyatakan akan tetap mencalonkan Soeharto sebagai presiden 1998-2003. Tapi, justeru pada HUT Golkar ke-33, Oktober 1997 itu, HM Soeharto mengembalikan pernyataan itu untuk dicek ulang: Apakah rakyat sungguh-sungguh masih menginginkannya menjadi presiden?
Setelah berselang beberapa bulan, tepatnya tanggal 20 Januari 1998, tiga pimpinan Keluarga Besar Golkar atau yang lazim disebut Tiga Jalur Golkar, yakni jalur Golkar/Beringin (Harmoko), jalur ABRI (Feisal Tanjung) dan jalur birokrasi (Yogie SM), datang ke Bina Graha menyampaikan hasil pengecekan ulang keinginan rakyat dalam pencalonan HM Soeharto sebagai Presiden RI.
Saat itu mereka melaporkan bahwa “ternyata rakyat memang hanya mempunyai satu calon Presiden RI untuk periode 1998-2003 yaitu HM Soeharto,” kata Harmoko mengumumkan kepada pers usai melapor kepada Pak Harto. “Mayoritas rakyat Indonesia memang tetap menghendaki Bapak Haji Muhammad Soeharto untuk dicalonkan sebagai Presiden RI masa bakti 1998-2003,” tutur Harmoko yang didampingi M Yogie SM dan Jenderal TNI Feisal Tanjung ketika itu.
Menurut Harmoko, Jenderal TNI (Purn) H Muhammad Soeharto, setelah menerima hasil pengecekan itu, menyatakan bersedia dicalonkan kembali sebagai Presiden RI masa bhakti 1998-2003. Selain mengumumkan kesediaan Pak Harto dipilih kembali sebagai Presiden RI, menurut Harmoko, Keluarga Besar Golkar juga membuat kriteria untuk calon Wakil Presiden, antara lain memahami ilmu pengetahuan dan industri. Pernyataan ini mengarah kepada BJ Habibie.
Dari hasil pengecekan yang dilakukan oleh keluarga besar Golkar itu, masih menurut Harmoko, Soeharto menghargai kepercayaan sebagian besar rakyat Indonesia tersebut walaupun harus ada pengorbanan bagi kepentingan keluarga. Tetapi untuk kepentingan bangsa dan negara, Haji Muhammad Soeharto tidak mungkin menghindar dari tanggung jawab sebagai patriot dan pejuang bangsa.
“Dengan adanya kepercayaan rakyat ini tidak membuat Bapak Haji Muhammad Soeharto bersikap ‘tinggi glanggang colong playu.’ Itu istilah Pak Harto yang artinya tidak meninggalkan tanggung jawab dan mengelak dari kepercayaan rakyat tersebut demi kepentingan negara dan bangsa,” tegas Harmoko.
Tapi, ternyata itulah awal sebuah tragedi pengkhianatan digulirkan. HM Soeharto memang terpilih kembali menjadi Presiden periode 1998-2003 pada Sidang Umum MPR, 1-11 Maret 1998. Didampingi BJ Habibie sebagai wakil presiden.
Namun, komponen mahasiswa dan berbagai kelompok masyarakat terus melancarkan demonstrasi meminta Presiden Soeharto dan Wapres BJ Habibie turun serta Golkar dibubarkan. Saat itu, Pak Harto masih terlihat yakin bahwa demonstrasi itu akan surut dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi. Maka pada awal Mei 1998, ia berangkat ke Kairo, Mesir, untuk menghadiri KTT Nonblok. Saat berangkat, di bandara Halim Perdanakusuma, ia dilepas Wakil Presiden BJ Habibie, Fangab Feisal Tanjung, juga Ketua Harian ICMI Tirto Sudiro dan sejumlah menteri lainnya yang sebagian diantaranya kemudian mengkhianatinya.
Sementara, sepeninggal Soeharto, dalam beberapa hari kemudian, suasana Jakarta semakin mencekam. Selain akibat demonstrasi mahasiswa makin marak, juga tersiar isu terjadi sesuatu misteri dalam tubuh ABRI. Misteri itu diwarnai arah pengelompokan dalam tubuh militer itu. Selain banyak aktivis pro demikrasi ‘hilang’ entah kemana, juga diisukan ribuan anggota militer ‘menghilang’ dari kesatuannya memembawa persenjataan lengkap dan amunisi cadangan.
“Apa yang sesungguhnya sedang terjadi di Indonesia, adalah suatu tanda tanya besar yang harus segera dicari jawabannya. Apakah suatu power game sedang dimainkan di Indonesia? Siapa yang bermain dengan kelompok bersenjata, serta bagaimana peta kekuatan gerakan sipil? Adalah sesuatu yang harus kita analisa bersama,” tulis sebuah majalah ketika itu. Beberapa pertanyaan yang sampai hari ini tetap misterius.
Suasana makin mencekam, pada 12 Mei 1998, akibat terjadinya penembakan mahasiswa di kampus Universitas Trisakti, yang kemudian dikenal sebagai Tragedi Trisakti. Empat orang mahasiswa gugur. Mahasiswa makin ‘marah’. Hampir di seluruh kampus terjadi demonstrasi. Bahkan sebagian mulai keluar dari kampusnya. Bersamaan dengan itu, terjadi pembakaran mobil di sekitar parkir dekat Universitas Trisakti.
Bahkan, 13 Mei 1998, mahasiswa seperti dipancing untuk keluar dari kampusnya. Situasi di Universitas Katolik Atmajaya Jakarta justeru mengundang tanda tanya. Ada sekelompok demonstran yang melempari mahasiswa dalam kampus itu karena mereka tidak keluar dari kampusnya. Para mahasiswa tetap berada dalam kampus dalam suasana berkabung.
Besoknya, 14 Mei 1998, terjadilah malapetaka di Jakarta. Warga keturunan Cina menjadi sasaran. Pertokoan dan pusat-pusat perbelanjaan dibakar. Saat itu, Jakarta seperti tak punya petugas keamanan. Sementara para petinggi ABRI berada di Malang. Di lapangan sangat terasa ada provokator yang menggerakkan. Di beberapa tempat, ada teriakan: “Mahasiswa datang… mahasiawa datang!”
Dalam kondisi chaos itu, rupanya mahasiswa sangat jeli. Tampaknya, mereka menghindari dijadikan kambinghitam. Karena hari itu, dan besoknya, tidak ada demonstrasi mahasiswa yang keluar dari kampusnya. Bahkan ada beberapa mahasiswa yang sebelumnya tidak biasa ikut demonstrasi, memilih tidak pulang dari kampus daripada terjebak di jalan yang penuh kerumunan.
Situasi ini memaksa HM Soeharto pulang lebih cepat dari jadual dari Mesir. Sebelum pulang, beredar isu bahwa ia akan dihadang oleh mahasiswa. Tapi Soeharto tetap pulang, tanpa terjadi penghadangan seperti diperkirakan sebelumnya. Sebelum pulang, di hadapan warga Indonesia di Mesir, ia menyatakan bersedia mundur jika rakyat menghendakinya. Saat itu, ia menegaskan tidak akan menggunakan kekuatan bersenjata melawan mahasiswa dan kehendak rakyat.
Setiba di Jakarta, HM Soeharto kemudian mengundang beberapa tokoh masyarakat, di antaranya Abdurrahman Wahid dan Nurcholis Madjid, tanpa Amien Rais dan Adi Sasono, untuk membicarakan pembentukan Komite Reformasi. Ia juga berencana merombak kabinetnya menjadi Kabinet Reformasi. Ia menawarkan reformasi secara gradual untuk mencegah terjadinya keguncangan.
Ia juga menerima rombongan rektor Universitas Indonesia. Mereka ini datang untuk meminta Presiden Soeharto berhenti dengan hormat. HM Soeharto mempersilahkan mereka menyampaikan aspirasi itu melalui MPR. Demonstrasi mahasiswa pun akhirnya terpusat ke gedung MPR/DPR. Mereka menduduki gedung legislatif itu.
Harmoko, yang menjabat Ketua MPR dan pimpinan MPR lainnya menampung desakan mahasiswa yang meminta Pak Harto turun. Di hadapan para mahasiswa itu, Harmoko menyatakan bahwa pimpinan MPR setuju dengan desakan mahasiswa untuk meminta Pak Harto mundur. Harmoko seperti tak terpengaruh atas pernyataannya saat meminta kesediaan Pak Harto untuk dicalonkan kembali menjadi presiden jauh hari sebelum SU MPR.
Pernyataan Harmoko ini kemudian dijelaskan (dibantah) Pangab Jenderal Wiranto sebagai bukan pernyataan institusi tapi lebih merupakan pernyataan pribadi.
HM Soeharto tentu dengan cermat terus mengikuti perkembangan itu. Sampai sore tanggal 20 Mei 1998, tampaknya ia masih yakin akan bisa mengatasi keadaan secara damai dengan membentuk Komite Reformasi dan merombak kabinet menjadi Kabinet Reformasi. Tapi keinginan baik Pak Harto ini disambut dingin berbagai kalangan bahkan tragisnya ditolak sebagian pembantunya (menteri) yang dibesarkannya.
Rupanya inilah detik-detik terakhir ia menjabat presiden. Hari itu, Rabu 20 Mei 1998 sekitar pukul 19:30, Pak Harto menerima Mantan Wakil Presiden Sudharmono di kediaman Jalan Cendana 8 Jakarta. Saat itu, menurut Sudharmono, Presiden Soeharto menyatakan tetap akan melaksanakan tugas-tugas kepresidenan dan segera akan mengumumkan pembentukan Komite Reformasi serta mengadakan perubahan susunan Kabinet Pembangunan VII.
Sekitar setengah jam berikutnya, pukul 20.00, Wakil Presiden B.J. Habibie menghadap Pak Harto. Lalu sekitar pukul 20:30, Saadillah Mursyid diminta menemui Presiden Soeharto yang sedang bersama Wakil Presiden B.J. Habibie di ruang tamu kediaman Jalan Cendana 8 itu. Di hadapan Wakil Presiden BJ Habibie, Presiden Soeharto meminta Saadillah Mursyid, Menteri Sekretaris Negara, mempersiapkan naskah final: Keputusan Presiden tentang Komite Reformasi dan Keputusan Presiden tentang Pembentukan Kabinet Reformasi.
Saat itu, Presiden Soeharto menyatakan akan mengumumkan dan melaksanakan pelantikannya besok hari, Kamis 21 Mei 1998. Untuk keperluan itu Presiden Soeharto juga minta agar ruang upacara atau yang lazim disebut ruang kredensial di Istana Merdeka dipersiapkan.
Kemudian Wakil Presiden B.J Habibie pulang. Sementara itu, sebanyak empat belas orang menteri membuat pernyataan tidak bersedia ikut serta dalam Kabinet Reformasi yang direncanakan Pak Harto. Mereka itu adalah para menteri yang sebelumnya dibesarkan Pak Harto.
Lalu, sekitar pukul 21:00, setelah BJ Habibie pulang itu, Saadillah Mursyid mohon untuk bisa melanjutkan bertemu dengan Pak Harto. Dalam kesempatan itu, Saadillah Mursyid melaporkan bahwa sejumlah orang-orang yang direncanakan untuk menjadi anggota Komite Reformasi telah menyatakan menolak. Saadillah juga melaporkan adanya informasi bahwa empat belas orang menteri yang direncanakan akan duduk dalam Kabinet Reformasi menyatakan tidak bersedia ikut serta dalam Kabinet. Setelah itu, Saadillah pulang.
Tapi sekitar pukul 21:40, Saadillah Mursyid diminta menemui Presiden Soeharto lagi. Saadillah bergegas menuju ruangan di tempat biasanya Presiden menerima tamu, termasuk menerima para menteri. Saadillah terkejut karena Presiden tidak ada di ruangan itu. Ketika ditanyakan, barulah ajudan memberitahukan bahwa Presiden Soeharto menunggu di ruang kerja pada bagian kediaman pribadi.
Sekitar pukul 22:15 hari Rabu 20 Mei 1998 itu, HM Soeharto mempersilakan Saadillah duduk di sebelahnya. Kursi hanya ada satu, di situ HM Soeharto duduk. Lalu Saadillah dipersilahkan menggeser puff, sebuah tempat duduk empat persegi, agar bisa lebih dekat.
Setelah hening sejenak, kemudian HM Soeharto mengatakan: “Segala usaha untuk menyelamatkan bangsa dan negara telah kita lakukan. Tetapi Tuhan rupanya berkehendak lain. Bentrokan antara mahasiswa dan ABRI tidak boleh sampai terjadi. Saya tidak mau terjadi pertumpahan darah. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk berhenti sebagai Presiden, menurut Pasal 8 Undang-Undang Dasar 1945.“
Lalu, kepada Saadillah sebagai Menteri Sekretaris Negara, diminta untuk mempersiapkan empat hal. Pertama, konsep ‘Pernyataan Berhenti dari jabatan Presiden RI’; Kedua, memberitahu pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat bahwa permintaan pimpinan DPR untuk bertemu dan melakukan konsultasi dengan Presiden akan dilaksanakan hari Kamis, 21 Mei 1998 pukul 09:00 di ruang Jepara Istana Merdeka; Ketiga, memberitahu Wakil Presiden BJ Habibie agar hadir di Istana Merdeka hari Kamis tanggal 21 Mei 1998 pukul 09:00 dan agar siap untuk mengucapkan Sumpah Jabatan Presiden di hadapan Ketua Mahkamah Agung; Keempat, memohon kehadiran Ketua Mahkamah Agung di Istana Merdeka hari Kamis 21 Mei 1998 pukul 09:00.
Saadillah pun segera memberitahu Pimpinan DPR, Wakil Presiden dan Ketua Mahkamah Agung melalui telepon. Malam sudah larut menjelang tengah malam. Lalu, bersama-sama staf, Saadillah segera mulai melakukan penyusunan naskah Pernyataan Berhenti Presiden. Setelah mendapatkan pokok-pokok dan arahan, Bambang Kesowo, waktu itu Wakil Sekretaris Kabinet, dan Soenarto Soedharmo, ketika itu Asisten Khusus Menteri Sekretaris Negara mulai menyusun konsep awal. Sementara Yusril Ihza Mahendra, ketika itu Pembantu Asisten (Banas) Menteri Sekretaris Negara, memberikan masukan-masukan terutama dari segi hukum tata negara.
Konsep disusun secara bersama-sama, sebagaimana layaknya suatu pekerjaan staf. Bukan hasil kerja orang perorangan. Setelah konsep diteliti dan dikoreksi beberapa kali, pada pukul 03:00 menjelang subuh tanggal 21 Mei 1998 naskah Pernyataan telah siap untuk diajukan kepada Presiden.
Naskah diajukan melalui prosedur yang sudah baku pada Sekretariat Negara. Konsep yang sudah diketik rapi diserahkan kepada Ajudan. Ajudan menaruh naskah itu di meja kerja Presiden.
Pagi harinya, Kamis, 21 Mei 1998 sekitar pukul 10:00 pagi di ruang upacara Istana Merdeka, yang lazim ketika itu disebut ruang kredensial, Presiden Soeharto menyampaikan pidato Pernyataan Berhenti Sebagai Presiden Republik Indonesia.
Dalam pidatonya itu Presiden Soeharto antara lain menyatakan: “Saya telah menyatakan rencana pembentukan Komite Reformasi dan mengubah susunan Kabinet Pembangunan VII. Namun demikian kenyataan hingga hari ini menunjukkan Komite Reformasi tersebut tidak dapat terwujud, karena tidak adanya tanggapan yang memadai terhadap rencana pembentukan Komite tersebut. Dalam keinginan untuk melaksanakan reformasi dengan cara yang sebaik-baiknya tadi, saya menilai bahwa dengan tidak dapat diwujudkannya Komite Reformasi maka perubahan susunan Kabinet Pembangunan VII menjadi tidak diperlukan lagi.”
“Dengan memperhatikan keadaan di atas, saya berpendapat sangat sulit bagi saya untuk dapat menjalankan tugas pemerintahan negara dan pembangunan dengan baik. Oleh karena itu, dengan memperhatikan ketentuan Pasal 8 UUD 1945 dan setelah dengan sungguh-sungguh memperhatikan pandangan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat dan pimpinan Fraksi-Fraksi yang ada di dalamnya, saya memutuskan untuk menyatakan berhenti dari jabatan saya sebagai Presiden Republik Indonesia, terhitung sejak saya bacakan pernyataan ini, pada hari ini, Kamis 21 Mei 1998.“
Selepas itu, dengan ditemani puteri sulungnya, Siti Hardiyanti Rukmana (Mbak Tutut) dan Saadillah Mursyid, Pak Harto melambaikan tangan meninggalkan Istana Merdeka pulang ke kediaman di Jalan Cendana 8. Ketika sampai di kediaman, sebelum duduk di ruang keluarga, Pak Harto mengangkat kedua belah tangan sambil mengucap: “Allahu Akbar. Lepas sudah beban yang terpikul di pundakku selama berpuluh-puluh tahun.“ Kemudian, putera-puteri dan keluarga menyalaminya.
Setelah itu, Pak Harto pun menjadi bulan-bulanan caci-maki dan hujatan. Bukan hanya dari orang-orang yang sebelumnya tidak sejalan dengan Pak Harto, melainkan lebih lagi dari para menteri dan tokoh-tokoh Golkar yang selama ini tak sungkan-sungkan melakukan berbagai cara untuk bisa mendekat. Bahkan BJ Habibie yang mengaku dibesarkan HM Soeharto juga tampak tanpa fatsoen politik mengambil sikap bahwa dalam politik tidak ada persahabatan yang kekal, hanya kepentinganlah yang abadi.
Mereka tidak segan-segan memosisikan Pak Harto dan keluarga Cendana ibarat keranjang sampah. Tempat pembuangan semua yang kotor. Bahwa semua kekotoran pada era Orde Baru ditimpakan ke pundak Pak Harto dan keluarganya. Sepertinya, HM Soeharto dan keluarganya sebagai satu-satunya yang melakukan korupsi pada era itu.
HM Soeharto pun ‘diasingkan’ dari Golkar yang dibesarkannya. Elit-elit Golkar malah yang duluan teriak agar Soeharto ditahan karena kejahatan-kejahatan yang dituduhkan kepadanya selama memerintah. Golkar yang sebelumnya lebih didonimasi pengaruh ABRI tampak bergeser lebih didominasi elit-elit ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia).
Suatu tragedi tendensius konstitusi, yang kental diwarnai subjektivitas politik pun terjadi. Pada Sidang Istimewa MPR 13 November 1998 – MPR yang masih didominasi kekuatan Golkar hasil Pemilu 1997 – menetapkan Ketetapan MPRNo.XI/MPR/1998. Pasal 4 ketetapan MPR itu berbunyi: “Upaya pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme harus dilakukan secara tegas terhadap siapapun juga, baik pejabat negara, mantan pejabat negara, keluarga, dan kroninya maupun pihak swasta/ konglomerat termasuk mantan Presiden Soeharto dengan tetap memperhatikan prinsip praduga tidak bersalah dan hak-hak asasi manusia.”
Penyebutan nama orang secara eksplisit – mantan Presiden Soeharto – dalam pasal ini tampak tendensius, absurd dan sangat diwarnai sifat subjektivitas politik serta di luar kelaziman sistem ketatanegaraan Indonesia. Bukankah sebaiknya format suatu Tap MPR merupakan garis-garis umum dari suatu kebijakan negara? Jadinya, pasal ini seperti hendak diposisikan hanya berlaku kepada mantan Presiden Soeharto, tetapi tidak berlaku bagi mantan presiden yang lainnya.
Tampaknya, itulah puncak pengkhianatan beberapa mantan menteri dan elit Golkar yang dibesarkannya. Kendati Pak Harto tidak pernah mengatakan secara eksplisit bahwa mereka ini mengkhianatinya. Tapi sikapnya yang sampai hari ini belum bersedia menerima kunjungan BJ Habibie dan beberapa mantan menteri dan elit Golkar lainnya bisa dipahami berbagai pihak sebagai indikasi ke arah itu.
Pak Harto pun menunjukkan ketabahan dan keteguhannya. Ia pun akhirnya sempat diadili dengan tuduhan korupsi, penyalahgunaan dana yayasan-yayasan yang didirikannya. Ia menyatakan bersedia mempertanggungjawabkan dana yayasan itu. Tapi, ia pun jatuh sakit yang menyebabkan proses peradilannya dihentikan.
Tapi tidak semua mantan menterinya tega mengkhianat, tidak mempunyai moral politik. Ada beberapa yang justeru makin dekat dengannya secara pribadi setelah bukan lagi berkuasa. Satu di antaranya adalah Saadillah Mursyid, mantan Menteri Sekretaris Negara. Saadillah menyatakan: “Mudah-mudahan saya terhindar dari orang-orang yang semasa Pak Harto memegang jabatan Presiden, selalu mendekat-dekat, menjilat dan mencari muka. Pada waktu Pak Harto tidak lagi menjadi Presiden orang-orang itu pula yang bersuara lantang menghujat, mencaci, melempar segala kesalahan kepada Pak Harto. Kelompok orang-orang seperti itu memperoleh kutukan Allah dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk, jahanam (Al Qur‘an, Surah Ar Ra’ad ayat 25).”

15 TIPS MENGGUNAKAN KAMERA

Ever pulang dari satu hari atau hari libur untuk mencari foto Anda real kekecewaan? Anda pikir Anda telah selesai semuanya kanan kiri tetapi anda dengan koleksi mata merah, tidak jelas blurs. Well, ada yang melihat kami atas 15 tips fotografi digital di bawah ini dan kami mungkin mempunyai jawaban untuk masalah anda!
  1. Anda tahu kamera-Mungkin tampaknya jelas, namun banyak orang akhirnya kecewa dengan kualitas mereka terkunci karena mereka tidak sepenuhnya menyadari potensi mereka kamera. Bahkan jika anda hanya menggunakan kamera sekali setiap keluarga berkumpul, sangat penting untuk menghargai vitally kamera Anda dari kemampuan dan keterbatasan. Jangan menganggap bahwa hanya sedikit panggilan dengan funny simbol adalah untuk para profesional di-kontrol ini pada kamera dan mode adalah pintu gerbang ke besar gambar. Ingat, produsen kamera tidak untuk merancukan Anda, sehingga jika ada pengaturan dilambangkan oleh sekelompok orang, yang mungkin pengaturan yang perlu Bila teman-teman Anda! Mengembangkan hubungan yang baik dengan kamera manual-jika Anda telah hilang, Anda kemungkinan besar akan dapat men-download it off the internet. Jika Anda tahu di dalam kamera Anda, Anda akan tahu drastis dalam peningkatan kualitas gambar.
  2. Lebih banyak Penyalahgunaan merrier-sering merupakan gambaran umum di antara yang budding fotografer untuk mendapatkan gambar yang sempurna, anda perlu mengambil satu gambar sempurna. Well, 5 menit di setiap perusahaan fotografer profesional akan membuktikan teori ini salah dengan segera. Anda tidak perlu harus mengambil 40 bingkai setiap 10 detik seperti Anda dapat melihat di supermodel tunas, tetapi lebih gambar yang sama Anda mengambil gambar yang semakin tinggi kemungkinan untuk menemukan satu ‘adalah. Jadi jangan takut untuk memicu puas dengan kamera Anda!
  3. Tetap pada kaki-Just karena kamera Anda memiliki up-to-date digital zoom, tidak berarti Anda harus menggunakan setiap waktu! Untuk gambar lebih baik, pilihan terbaik anda adalah untuk merapat sendiri. Mendapatkan hak atas dekat dengan target-foto Anda dengan cara seperti ini akan memiliki lebih banyak untuk merasakan kehidupan nyata mereka, dan memungkinkan Anda untuk benar-benar mempesona moods pada gambar. Alih-alih mengambil bidang tanaman, mencoba dan fokus pada satu individu bunga. Ini akan meningkatkan foto ‘kualitas imaging dengan segera.
  4. Mantap sebagai batu-Gunakan kedua tangan saat mengambil foto Anda untuk memastikan Anda tetap memegang kamera. Tak ada sesuatu yang lebih buruk daripada lining up yang sempurna toko, maka mewujudkan bila Anda meng-upload foto Anda di rumah yang kamu getaran seperti daun! Meskipun satu tangan gambar mungkin terlihat profesional ke luar ketika Anda mengambil mereka, mereka juga jarang transfer Anda ke rak di atas tungku. Jauhkan tangan Anda sebagai perusahaan dan masih mungkin dan akan meningkatkan gambar Anda dengan segera!
  5. Waktu adalah inti-Mengambil foto tidak seperti barat yang menarik-gun tidak mengambil kamera dan menembak dengan segera! Cara terbaik untuk menemukan gambar yang sempurna untuk mengambil waktu pada fotografi ini dapat me-soal yang ekstra lima detik, tetapi merupakan garis halus antara yang baik dan gambar yang sangat baik satu. Luangkan waktu Anda untuk memastikan dasar-dasar yang baik untuk memastikan anda adalah gambar sebaik dapat, kamera dipegang teguh dan lurus, jari tidak meliputi lensa dll Mei sepertinya saya SD sekarang, namun tambahan beberapa detik akan mencegah yang paling menyebalkan dan avoidable dari kesalahan terjadi.
  6. Terjebak di tengah-Bagaimana waktu akan Anda kirim anak-anak Anda untuk memindahkan isi perut, untuk memastikan bahwa mereka semua sedang di tengah-tengah tembakan? Dan berapa kali mereka telah sulked karena bosan menunggu Anda untuk mengambil foto mereka? Well, bad news, they’re right! Off-pusat foto menggabungkan aspek latar belakang dengan fokus utama di depan, memberikan foto masing-masing dengan perasaan orisinalitas. Off pusat terkunci adalah cara termudah untuk memutuskan kesamaan yang khas foto-foreground latar belakang skenario.
  7. Sebagai antisipasi-paling mungkin Anda ketahui, pada kebanyakan kamera digital terdapat sedikit waktu tunda antara memegang bawah tombol untuk mengambil gambar Anda yang sebenarnya dan menyimpan foto. Oleh karena itu, sangat penting bahwa Anda berhati-hati bila Anda mengambil foto dari obyek-gerakan dalam mengantisipasi obyek di mana Anda akan berada dalam waktu beberapa detik. Jika anda melahirkan ini dalam pikiran Anda saat mengambil gambar, maka hasilnya akan lebih signifikan.
  8. Bidik J-cepat menyimpan baterai pada ujung-menggunakan alam bidik yang bertentangan dengan kamera layar LCD di mana mungkin. Serta memungkinkan Anda untuk menerapkan sendiri merasa ke tempat Anda photographing, it’s a berguna yang telah membatasi jumlah baterai yang dipakai kamera Anda. Karena akan melalui banyak. Cepat.
  9. Light up your life-keengganan untuk mengaktifkan lampu kilat yang baik. Jika ada cahaya alami yang tersedia, menggunakannya. Anda muse oleh stasiun jendela atau buka pintu-cahaya alami akan memberikan yang lebih baik untuk merasakan suasana dari adegan. Flash yang sangat terbatas sehingga menggunakan alam sebanyak mungkin! Kemungkinan untuk mata merah spoiling foto Anda juga menurun drastis oleh turning off lampu kilat.
  10. Tinggi dari batas-Tentukan kamera ke resolusi tertinggi mungkin Anda saat mengambil gambar. Foto ini memaksimalkan ‘cetak dan besarkan lebih kemampuan. Jika Anda ingin membuat foto Anda lebih kecil di seluruh e. g. untuk mengirim melalui email, gambar yang lebih besar selalu dapat diubah ukurannya. Namun, hal ini tidak terjadi pada mundur! Jadi untuk pencetakan, resolusi tinggi adalah suatu keharusan, setiap waktu.
  11. Ada hal-ukuran yang lebih besar daripada daripada kartu memori yang disertakan dengan kamera Anda tidak hanya cukup besar untuk semua foto Anda, dan foto yang besar karena tidak menyimpan seluruh memori adalah sesuatu yang infuriates fotografer di seluruh dunia. Untuk mencegah hal ini, jangan takut untuk berinvestasi dalam kartu memori yang besar-mungkin pada awalnya kelihatan mahal tetapi dalam jangka panjang adalah lebih dari pantas untuk memastikan semua gambar Anda disimpan dan aman.
  12. Simpan bahwa baterai! – Walaupun mungkin sopan untuk menampilkan setiap anggota foto pada hari out secara individu, ia akan membakar sebuah lubang di kamera saku yang Anda makan dan lebih banyak lagi melalui baterai. Pada mode putar ‘pada kebanyakan kamera digital benar menjalankan bawah baterai jadi pasien-Anda dapat melihat semua foto Anda dalam kenyamanan ruang keluarga anda nantinya!
  13. Gambar yang sempurna-Think mengedit foto yang eksklusif untuk profesional? Well, you’re wrong. Both Mac dan PC datang dengan dasar perangkat lunak agar mudah mengedit fotografi seperti mata merah dan gambar removal sharpening. Ada juga yang besar spektrum perangkat lunak yang memungkinkan lebih maju editing, seperti Photoshop, yang semua download di internet. Orang-orang di rumah sepuluh menit kemudian menyediakan olok admiring hari kerja serta memungkinkan Anda untuk memperbaikinya!
  14. Jaga agar tetap bersih-lensa kamera yang merupakan pintu ke seluruh dunia fotografi dan gambar. Jadi setiap kali anda membiarkan anak-anak mulai ‘pada kamera, lensa ditutupi lebih sedikit sekali dengan sidik jari, dll tanda jorok Jawabannya? J sederhana membersihkan lensa kit menjamin lebih jelas gambar, tanpa anda harus menyembunyikan kamera Anda dari anak-anak!
  15. Menjadi kejam-foto Anda jika Anda tidak menginginkannya, jangan ngeluyur – tekan tombol hapus dengan segera! Menyimpan foto yang tidak diinginkan mengisi atas kartu memori terlalu jauh dan membuat Anda dengan cepat setelah proses editing jauh lebih sulit.
Banyak dari Anda akan memiliki sendiri rahasia pekerjaannya, namun dengan lima belas poin ini ke dalam rekening anda akan melihat peningkatan dalam fotografi anda

Senin, 26 September 2016

MEMILIH ISO DALAM FOTOGRAFI


      Salah satu yang harus kita tentukan sebelum memotret adalah ISO. ISO adalah sensitivitas sensor, Dimana semakin tinggi ISO akan semakin terang fotonya,tetapi jika terlalu tinggi ISO –nya, Kualitas foto menurun( ada bintik-bintik/ noise, warna dan detail memudar )
Idealnya ISO kita settng ke angka terendah seperti   ISO 100 atau ISO 200 bila kita memotret pada hari yang cerah, dan menaikan ISO bila kita memotret dalam ruangan yang gelap.
Untuk menentukan ISO adalah dengan berdasarkan cahaya lingkungan dan jenis fotografinya.
Dibawah ini beberapa nilai ISO yang digunakan untuk memotret
ISO 100 sampai 200 di gunakan untuk memotret pada hari yang cerah,diluar ruangan, atau bila kita menggunakan lampu FLASH
ISO 400 di gunakan untuk memotret pada saat cuaca mendung, sore hari sebelum matahari terbenam
ISO 800 di gunakan untuk memotret  di dalam ruangan dengan  lampu yang terang.
ISO 1600 di gunakan untuk memotret di dalam ruangan
ISO 3200 di gunakan untuk memotret  didalam ruangan yang gelap,sesaat setelah matahari terbenam
ISO 6400 di gunakan untuk memotret  di dalam ruangan dengan lampu kecil




Minggu, 25 September 2016

YANG HARUS DILAKUKAN SEBELUM MEMFOTO



  MENCARI KESEMPATAN FOTOGRAFI
Lingkungan sekitar kita banyak sekali menawarkan kesempatan dan obyek untuk mempraktekan hobi fotografi kita. Misalnya, foto anggota keluarga yang sedang beraktifitas atau berpose. Kita juga bisa menyalurkan hobi foto di acara sosial seperti pernikahan teman atau saudara, acara ulang tahun, dan reuni. Kesenian rakyat dan acara baik di kota,maupun di desa tempat dimana kita tinggal dapat berpotensi menjadi subyek foto yang menarik
Isi dalam rumah juga dapat menjadi subyek foto yang unik,seperti souvenir,hiasan,perabotan rumah dan sebagainya. Jika kita menyukai alam kita bisa berjalan-jalan,ke taman,ke kebun untuk mencari obyek foto. Jika kita memiliki hobi lainnya, seperti olahraga,dan lain sebagainya kita bisa menggunakan fotografi untuk merekam momen dan keindahannya.
Saat kita bingung dan kehabisan ide, ada baiknya kita melihat-lihat karya dari fotografer lainnya melalui media cetak maupun online. Gunakan karya mereka sebagai inspirasi untuk mendapatkan ide baru.
KUASAI PERALATAN
Sebelum kita mengambil foto, sebaiknya kita menguasai cara mengoperasikan kamera yang akan di gunakan untuk memfoto dengan baik. Kita bisa bisa mempelajari fungsi-fungsi tombol dari buku manual maupun dari buku fotografi,atau mengikuti kursus dasar fotografi
Memang kita tidak perlu mengetahui semua fungsi kamera kita. Namun semakin kita tahu lebih banyak detil-detil fitur kamera yang ada, semakin kita bisa mengoptimalkan investasi kita
Selain memahami peralatan ,  ada beberapa hal yang perlu di perhatikan sebelum kita mengunakan kamera kita untuk memfoto
1.       Periksa setting kamera,misalnya pada EXPOSURE COMPENSATION bernilai 0,AUTO EXPOSURE BRACKETING di titik 0 dan AUTO BALANCE di sesuaikan dengan sumber cahaya
2.       Periksa ukuran dan format foto,
3.       Periksa AUTO ISO di non aktifkan atau di aktifkan,
a.       Jika dinonaktifkan pada AUTO ISO kita bisa mengendalikan gelap dan terang pada hasil foto
b.      Jika diaktifkan  pada AUTO ISO adalah untuk menangkap cahaya yang berubah-ubah