1. Pengertian
Televisi
Televisi berasal dari kata tele dan
visie, tele artinya jauh dan visie artinya penglihatan, jadi televisi adalah
penglihatan jarak jauh atau penyiaran gambar-gambar melalui gelombang radio.
(Kamus Internasional Populer: 196) Televisi sama halnya dengan media massa
lainnya yang mudah kita jumpai dan dimiliki oleh manusia dimana-mana, seperti
media massasurat kabar, radio, atau komputer. Televisi sebagai sarana
penghubung yang dapat memancarkan rekaman dari stasiun pemancar televisi kepada
para penonton atau pemirsanya di rumah, rekaman-rekaman tersebut dapat berupa
pendidikan, berita, hiburan, dan lain-lain. Yang dimaksud dengan televisi
adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama
suara melalui kabel (Arsyad, 2002: 50). Sistem ini menggunakan peralatan yang
mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang elektrik dan mengkonversikannya
kembali ke dalam cahaya yang dapat dilihat dan suara yang dapat didengar.
Televisi adalah sistem adalah elektronik
yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau
ruang. Televisi pendidikan adalah penggunaan program video yang direncanakan
untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkan.
Televisi pendidikan tidak sekedar menghibur tetapi yang lebih penting adalah
mendidik.
2. Sejarah
Televisi
a. Pada
tahun 1873 seorang operator telegram menemukan bahwa cahaya mempengaruhi
resistansi elektris selenium. Ia menyadari itu bisa digunakan untuk mengubah
cahaya kedalam arus listrik dengan menggunakan fotosel silenium (selenium
photocell). Kemudian piringan metal kecil berputar dengan lubang-lubang
didalamnya ditemukan oleh seorang mahasiswa yang bernama Paul Nipkow di Berlin,
Jerman.
b. Tahun
1884 dan disebut sebagai cikal bakal lahirnya televisi.
c. Sekitar
tahun 1920 John Logie Baird dan Charles Francis Jenkins menggunakan piringan
karya Paul Nipkow untuk menciptakan suatu sistem dalam penangkapan gambar,
transmisi, serta penerimaannya. Mereka membuat seluruh sistem televisi ini
berdasarkan sistem gerakan mekanik, baik dalam penyiaran maupun penerimaannya.
Pada waktu itu belum ditemukan komponen listrik tabung hampa (Cathode Ray
Tube).
d. Sampai
akhirnya Vladimir Kosmo Zworykin dan Philo T. Farnsworth berhasil dengan TV
elektroniknya.
MODEL GAMBAR TELEVISI
B. KARAKTERISTIK
TELEVISI
1. Bersifat
Tidak Langsung
Televisi adalah satu jenis dan bentuk
media massa yang paling danggih dilihat dari sisi teknologi yang digunakan, dan
paling mahal dilihat dari segi investasi yang ditanamkan. Televisi sangat
bergantung pada kekuatan peralatan elektronik yang sangat rumit. Inilah yang
disebut media teknis. Sebagai contoh, tanpa listrik, siaran televisi tak
mungkin bisa diudarakan dan diterima pemirsa di mana pun. Investasi yang harus
ddikeluarkan untuk mendirikan erbuah stasiun televisi komersial, yang dikelola
secara professional dengan lingkup nasional, mencapai ratusan miliar rupiah.
Sifat padat teknologi dan padat modal
inilah yang menyebabkan televisi sangat kompromistik dengan kepentingan pemilik
modal serta nilai-nilai komersial arus kapitalisme global. Salah satu eksesnya,
bahasa televisi tidak jarang tampil vulgat. Sarat dengan dimrnsi kekerasan dan
sadism, atau bahkan terjebak dalam eksploitasi seks secara vulgar. Kecaman demi
kecaman pun terus mengalir dari public yang peduli masa depan bangsa.
2. Bersifat
Satu Arah
Siaran televisi bersifat satu arah. Kita
sebagai pemirsa hanya bisa menerima berbagai program acara yang sudah
dipersiapkan oleh pihgak pengelola televisi. Kita tidak bisa menyela, melakukan
interupsi saat itu agar suatu acara disiarkan atau tidak disiarkan.
Menurut teori komunikasi massa, kita
sebagai khalayak televisi bersifat aktif dan selektif. Jadi meskipun siaran
televisi bersifat satu arah, tidak berarti kita pun menjadi pasif. Kita aktif
mencari acara yang kiya inginkan. Kita selektif untuk tidak menonton semua
acara yang ditayangkan. Tetapi kehadiran alat ini pun, tidak serta-merta
mengurangi tingkat kecemasan masyarakat, terutama kalangan pendidik, budayawan,
dan agamawan.
3. Bersifat
Terbuka
Televisi ditujukan kepada masyarakat
secara terbuka ke berbagai tempat yang dapat dijangkau oleh daya pancar
siarannya. Artinya, ketika siaran televisi mengudara, tidak ada lagi apa yang
disebut pembatasan letak geografis, usia biologis, dan bahkan tingkatan
akademis khalayak. Siapa pun dapat mengakses siaran televisi. Di sini khalayak
televisi bersifat anonym dan heterogen.
Karena bersifat terbuka, upaya yang
dapat dilakukan para pengelola televisi untuk mengurangi ekses yang timbul
adalah mengatur jam tayang acara.
4. Publik
Terseber
Khalayak televisi tidak berada di suatu
wilayah, tetapi terserbar di berbagai wilayah dalam lingkup local, regional,
nasional, dan bahkan internasional. Kini, di Indonesia tumbuh subur stasiun
televisi local yang siarannya hanya menjangkau suatu kota, atau paling luas
beberapa kota dalam radius puluhan km saja dari pusat kota yang menjadi fokus
wilayah siarannya itu. Di Bandung saja, terdapat tiga stasiun televisi lokal.
Dalam perspektif komersial, publik tersebar sangat menguntunkan bagi para
pemasang iklan. Untuk televisi komersial, iklan adalah darah dan urat nadi
hidupnya.
5. Bersifat
Selintas
Pesan-pesan televisi hanya dapat dilihat
dan didengar secara sepintas siarannya tidak dapat dilihat dan dedengar ulang
oleh pemirsa kecuali dalam hal-hal khusus seperti pada adegan ulang sercara lambat,
atau dengan alat khusus seperti perekam video cassette
recorder (VCR). Sifatnya yang hanya dapat dilihat sepintas ini, sangat
memengaruhi cara-cara penyampaian pesan. Selain harus menarik, bahasa pesan
yang disampaikan televisi harus mudah dimengerti dan dicerna oleh khalayak
pemirsa tanpa menimbulkan kebosanan (Wahyudi, 1986:3-4).
C. TV
Era Digital
1. Pengertian
TV Digital
Teknologi semakin berkembang dari hari
ke hari. Perkembangan teknologi ini merambat pada segala bidang kehidupan
termasuk dalam hal komunikasi.Sistem komunikasi sendiri merupakan suatu konsep
dimana dalam komunikasi tersebut terdapat makna dari suatu informasi, dan
perangkat-perangkat lainnya seperti bentuk sinyal, kode-kode yang bias
berubah-ubah. informasi juga bisa dijadikan “ barang dagangan”. Seperti yang
terjadi pada program televisi. Apa yang disampaikan oleh TV memiliki
nilai bisnis yang bergantung pada rating acara itu sendiri. Oleh sebab itu,
informasi pada saat sekarang ini bisa saja menjadi kekuatan bagi seseorang. Dengan
kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi, seseorang bisa memanfaatkan
informasi tersebut menjadi kekuatannya. Maksudnya, kemampuan itu bisa digunakan
untuk kepentingan ekonomi maupun politik.
Majunya teknologi juga ditunjukan dengan
banyaknya peralatan teknologi digital. Teknologi komunikasi yang canggih
tersebut berhubungan dengan dukungan dari sinyal-sinyak dan gelombang untuk
mempermudah kerja peralatan teknologi tinggi tersebut. Peralatan canggih
tersebut didukung oleh modulation, Bandwith, dan Noise.
"Era TV digital sudah diambang
pintu mari kita menyambutnya menjadikannya sebagai pemicu yang baik, ini
merupakan konsorsium hasil kerjasama antar-enam televisi nasional Indonesia
yaitu ANTV, MetroTV, SCTV, Trans7, TV7, dan TVOne mengundang PT Hartono Istana
Teknologi pemilik merek dagang Polytron untuk turut menyosialisasikan dan
menyebarkan TV digital.
Televisi digital Polytron merupakan
sebuah televisi yang telah menyisipkan teknologi digital ke dalamnya untuk
menerima siaran televisi DVB-T tanpa perlu menggunakan perangkat tambahan
lagi.
Sedangkan Polytron Set Top Box adalah sebuah perangkat tambahan untuk menerima sinyal digital yang dipancarkan oleh sistem DVB-T yang kemudian diubah ke dalam sinyal analog agar dapat ditampilkan pada monitor TV analog.
Sedangkan Polytron Set Top Box adalah sebuah perangkat tambahan untuk menerima sinyal digital yang dipancarkan oleh sistem DVB-T yang kemudian diubah ke dalam sinyal analog agar dapat ditampilkan pada monitor TV analog.
Siaran televisi digital atau penyiaran
digital sendiri merupakan jenis siaran televisi yang menggunakan modulasi
digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio, dan data ke
pesawat televisi.
Siaran DVB-T mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan siaran TV analog. Keuanggulan tersebut meliputi tahan terhadap efek interferensi, kualitas gambar yang lebih baik, tidak ada noise (bintik-bintik, semut), bayangan atau "ghost", interaktif, EPG (Electronic Program Guide) yang menampilkan jadwal acara sampai beberapa hari ke depan, serta penerimnaan yang lebih jelas pada saat bergerak (mobile).
Siaran DVB-T mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan siaran TV analog. Keuanggulan tersebut meliputi tahan terhadap efek interferensi, kualitas gambar yang lebih baik, tidak ada noise (bintik-bintik, semut), bayangan atau "ghost", interaktif, EPG (Electronic Program Guide) yang menampilkan jadwal acara sampai beberapa hari ke depan, serta penerimnaan yang lebih jelas pada saat bergerak (mobile).
2. Televisi
digital
Dalam bahasa Inggris yaitu Digital
Television, DTV) adalah jenis TV yang menggunaka modulasi digital dan sistem
kompresi untuk menyebarluaskan video, audio, dan signal data ke pesawat
televis. TV Digital di sini bukan berarti pesawat TV yang Digital, melainkan
lebih kepada sinyal yang dikirimkan adalah sinyal digital atau mungkin yang
lebih tepat adalah siaran digital (Digital Broadcasting).
3. Keberadaan
TV Digital di Indonesia
Hampir semua stasiun TV penyiaran baik
TVRI maupun TV swasta nasional memanfaatkan sistem teknologi penyiaran dengan
teknologi digital khususnya pada sistem perangkat studio untuk memproduksi
program, melakukan editing, perekaman dan penyimpanan data. Pengiriman sinyal
gambar, suara dan data telah menggunakan sistem transmisi digital dengan
menggunakan satelit yang umumnya dimanfaatkan sebagai siaran TV-Berlangganan.
Sistem transmisi digital melalui satelit ini menggunakan standar yang disebut
DVB-T (Digital Video Broadcasting Satellite).
4. Sistem
Penyiaran TV Digital Terestrial
Karakteristik Sistem Penyiaran TV
Digital yang ada di Indonesia dibagi berdasarkan kualitas penyiaran, manfaat
dan keunggulan TV Digital tersebut. TV Digital dalam perkembangannya memiliki
karakteristik yang berbeda di tiap wilayah(area) penyiaran. Oleh karena itu,
karakteristik sistem penyiaran TV Digital akan sama apabila berada di radius
yang sama.
5. Manfaat
Penyiaran TV Digital
Pemirsa juga dapat memilih sendiri kapan
akan menonton, remote tidak lagi untuk memilih saluran tapi juga untuk melihat
simpanan program, (siaran interaktif). Televisi yang menjadi siaran interaktif
akan lebih memudahkan pemirsanya untuk mencari-cari program yang dia sukai.
Tidak ada lagi prime-time karena saat itu pemirsa dapat mencari program lain
yang dibutuhkan.
6. Keunggulan
TV Digital
Kelebihan signal digital dibanding
analog adalah ketahanannya terhadap noise dan kemudahannya untuk diperbaiki
(recovery) di penerima dengan kode koreksi error (error correction code).
Sinyal digital bisa dioperasikan dengan daya yang rendah (less power).
Pada transmisi digital menggunakan less bandwidth (high efficiency bandwidth) karena interference digital channel lebih rendah, sehingga beberapa channel bisa dikemas atau “dipadatkan” dan dihemat. Hal ini menjadi sangat mungkin karena broadcasting TV Digital menggunakan sistem OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) yang tangguh dalam mengatasi efek lintas jamak (multipath fading).
Pada transmisi digital menggunakan less bandwidth (high efficiency bandwidth) karena interference digital channel lebih rendah, sehingga beberapa channel bisa dikemas atau “dipadatkan” dan dihemat. Hal ini menjadi sangat mungkin karena broadcasting TV Digital menggunakan sistem OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) yang tangguh dalam mengatasi efek lintas jamak (multipath fading).
Kemudian keuntungan lainnya adalah bahwa
sinyal digital bisa dioperasikan dengan daya yang rendah (less power).
Migrasi dari era analog menuju era digital memiliki konsekuensi tersedianya saluran siaran yang lebih banyak. Tidak ada lagi antrian ataupun penolakan ijin terhadap rencana pendirian televisi nasional maupun lokal karena keterbatasan frekuensi. Televisi digital pun dapat digunakan layaknya browser internet, sehingga sangat integratif fungsinya.
Migrasi dari era analog menuju era digital memiliki konsekuensi tersedianya saluran siaran yang lebih banyak. Tidak ada lagi antrian ataupun penolakan ijin terhadap rencana pendirian televisi nasional maupun lokal karena keterbatasan frekuensi. Televisi digital pun dapat digunakan layaknya browser internet, sehingga sangat integratif fungsinya.
D. PERAN
TELEVISI BAGI MASYARAKAT
1. Peran
positif televisi
a. Pertama,
dimana media televisi memberikan informasi kepada seluruh masyarakat sehingga
masyarakat dapat menyimak berbagai informasi yang ditampilkan oleh media
televisi. Dengan mengetahui segala informasi yang ada akan dapat membantu seseorang
dalam berbuat sesuatu, mengambil keputusan, dan memiliki kepercayaan dalam
perilaku.
b. Kedua,
memberikan hiburan kepada masyarakat. Dimana fungsi hiburan menunjuk pada
upaya-upaya komunikatif yang bertujuan memberikan hiburan pada khalayak luas.
2. Peran
Negatif Televisi
a. Pertama,
dimana media televisi bisa menginspirasikan kejahatan. Erlangga (2008:15)
mengatakan, “media massa yang memiliki efek paling kuat terhadap masyarakat
dalam hal peniruan adalah televisi, karena tayangan rekonstruksi kriminalitas
itu sebaiknya dihentikan karena sangat berbahaya. Televisi sebaiknya tidak
mengangkat pemberitaan kriminalitas secara detail.”
Menurut Nugroho (2008:15), hubungan erat kekerasan di tayangan televisi dengan
yang terjadi di kehidupan nyata. Ia menegaskan hal itu berdasarkan hasil
penelitian Leonard Eron dan Rowell Huesman terhadap berbagai program tayangan
kekerasan di televisi Amerika Serikat pada akhir tahun 1990-an”.
b. Kedua,
Salah satu hal negatif televisi adalah perubahan perilaku, karakter, dan mental
penontonnya
BAB
III
PENUTUP
Sebagai manusia
yang hidup di jaman sekarang ini, kita bersyukur mempunyai peradaban yang sudah
demikian maju baik budaya sosial politik maupun teknologi. Media televisi yang
begitu pesat perkembangannya memberikan banyak kemudahan bagi manusia untuk
mendapatkan informasi yang kini hanya tinggal memilih sesuai dengan
keinginannya. Dibalik itu kita sebagai penikmat sekaligus sasaran (komunikan)
harus semakin dewasa untuk mampu memilih dan memilah sajian yang akan diserap
melalui media ini.
Dengan pertimbangan
kedewasaan yang harus diikuti baik antara komunikator dan komunikan dalam
proses komunikasi ini niscaya akan memberikan dampak yang sangat positif untuk
kemajuan di berbagai bidang. Harus diingat betapapun hebatnya media televisi
yang mampu menjangkau wilayah siar yang bahkan dikatakan tak terbatas dengan
cakupan sasaran audienceyang majemuk baik strata sosial, ekonomi,
pendidikan, umur maupun budaya tetaplah hanya berperan sebagai alat untuk
menyampaikan pesan saja. Ukuran, sifat maupun bobot informasi yang disampaikan
tetap tergantung pada apa, siapa dan tujuan pesan itu diolah, dikemas dan
disiarkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar